Fatwa Tarjih Muhammadiyah - Blog UMY Community
blog.umy.ac.id/.../Fatwa-Tarjih-Muhammadiyah-Lailatul-Qadar1.doc
Damsi
Jamalan, Jl. Nusa Indah III A No. 29 Bandar Lampung 35214
Pertanyaan
:
Saya adalah seorang pembaca tetap SM di Bandar Lampung.
Dalam kesempatan ini ingin menanyakan tentang malam qadar atau lailatul qadar.
Berdasarkan catatan sejarah, ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW, yaitu surat Al-Alaq ayat 1 – 5, diturunkan pada malam 17 Ramadan,
dan karena itu pemerintah kita menetapkan tanggal 17 Ramadan sebagai malam
Nuzulul-Qur’an. Tetapi di pihak lain saya seringkali mendengar ceramah para
muballigh yang mengatakan bahwa lailatul qadar itu jatuh pada tanggal ganjil
pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Bahkan ada yang dengan tegas
mengatakan bahwa lailatul qadar itu jatuh pada tanggal 27 Ramadan. Saya tidak
tahu apakah ada hadis yang menjadi dasar hukumnya atau tidak. Karena itu saya
mohon penjelasan tanggal berapa sebenarnya lailatul qadar itu terjadi, dan
adakah ayat al-Qur’an atau hadis yang menjelaskan hal itu. Demikian harapan
saya semoga mendapat perhatian. Atas penjelasannya saya ucapkan banyak terima
kasih.
Jawaban
:
Lailatul Qadar yang Saudara tanyakan memang disebutkan
dalam al-Qur’an dan al-Hadits, tetapi tidak disebutkan dengan jelas tanggalnya.
Adapun ayat-ayat al-Qur’an yang menyebutkannya ialah:
1. إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ
فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ( القدر (97) :1)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya
(al-Qur’an) pada lailatul qadr (malam kemuliaan).” (al-Qadr (97): 1).
2. إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ
فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ ( الدخان (44) : 3)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya
(al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang
memberi peringatan” (ad-Dukhan (44): 3)
3. شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ
فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ (
البقرة (2): 185)
“Adalah bulan Ramadhan, bulan yang
didalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan
yang batil)”. (al-Baqarah (2): 185)
4. إِنْ كُنْتُمْ ءَامَنْتُمْ بِاللَّهِ
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى
الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (الأنفال (8): 41)
“Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada
apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) dihari furqan, yaitu hari
bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
(al-Anfal (8): 41)
Dalam surat al-Qadar dijelaskan bahwa al-Qur’an
diturunkan pada malam al-Qadr (malam kemualiaan). Dalam surat ad-Dukhan
dijelaskan bahwa al-Qur’an diturunkan pada lailah mubarakah (malam yang
diberkahi), yaitu nama lain dari lailatul qadr. Dalam surat al-Baqarah
dijelaskan bahwa al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan. Dan dalam surat
al-Anfal dijelaskan bahwa al-Qur’an diturunkan pada malam yang bertepatan
dengan bertemunya dua pasukan, yaitu pasukan muslimin dan pasukan musyrikin
pada perang Badar, yaitu yang terkenal dengan hari pembeda antara haq dan
batil, yang terkenal juga dengan hari kemenangan.
Semuanya tidak menyebutkan tanggalnya, dan dalam surat
al-Baqarah hanya disebutkan bahwa turunnya al-Qur’an adalah pada bulan
Ramadhan. Menurut Sayyid Qutb, pada bulan Ramadhan itulah diturunkan permulaan
al-Qur’an kedalam hati nabi Muhammad saw untuk disampaikan kepada umatnya.
Malam Qadar kadang-kadang disebut juga dengan malam taqdir, karena pada malam
itulah Allah menetapkan segala sesuatu, kadang-kadang disebut juga malam maqam
(kedudukan yang tinggi) atau qayyimah ( yang lurus). (Sayyid Qutb, XXX: 210)
Lailatul Qadr adalam malam yang sangat dirahasiakan oleh
Allah, karena itulah pada surat al-Qadr ayat dua berbentuk pertanyaan:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا
لَيْلَةُ الْقَدْرِ
“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?”
Maka hingga kini
kapan tepatnya waktu lailatul qadr itu tidak dapat diketahui. Yang jelas, bahwa
lailatul qadr adalah malam yang sangat istimewa, karena kemuliaannya yang tidak
tertandingi oleh malam-malam lainnya, dan digambarkan pada ayat tiga surat
al-Qadr berikut:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan
itu lebih baik dari seribu bulan”.
Karena itu Rasulullah saw
menganjurkan agar berusaha memperbanyak ibadah pada malma tersebut, sebagimana
diungkapkan dalam hadits sebagai berikut:
1-
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ
اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Dari Aisyah ra, bahwa
Rasulullah saw bersabda: Carilah lailatul qadr pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadhan”.
(ditahrijkan oleh Bukhari, I, kitab al-Tarawih, hal.225)
2- عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا
أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا
لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي
السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي
السَّبْعِ اْلأَوَاخِرِ
“Dari Ibnu Umar ra, bahwa beberapa orang
laki-laki diberitahu lailatul qadr dalam mimpi pada tujuh terakhir (Ramadhan),
lalu Rasulullah saw bersabda: Saya melihat mimpimu sekalian bertepatan dengn
malam tujuh terakhir, barangsiapa mencarinya, maka carilah ia pada malam tujuh
terakhir”. (ditahrijkan oleh Muslim, no.205/1165)
3-
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحَيَّنُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ
فِي الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ أَوْ قَالَ فِي التِّسْعِ اْلأَوَاخِرِ
“Dari Ibnu Umar ra,
ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Tunggulah lailatul qadr pada sepuluh akhir
(bulan Ramadhan) atau sembilah akhir”. (ditahrijkan oleh Muslim, no.
211/1165)
Hadits-hadits
tersebut hanya menjelaskan bahwa Rasulullah saw menganjurkan agar mencari
lailatul qadr pada sepuluh akhir atau sembilan akhir atau tujuh akhir bulan
Ramadhan, tidak menetapkan tanggal tertentu. Adapun tanggal 17 Ramadhan, yang
biasa diperingati di Indonesia, bukanlah ketetapan dari al-Qur’an atau hadits,
melainkan merupakan hasil ijtihad ulama.
Mereka berpendapat
bahwa tanggal 17 Ramadhan, diisyaratkan dalam surat al-Anfal (8) : 41, yang
mengatakan bahwa permulaan diturunkannya al-Qur’an bertepatan dengan terjadinya
perang Badar, yang menurut ahli sejarah terjadi pada hari Jum’at tanggal 17
Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Sekalipun
tahunnya berbeda, tetapi tanggalnya sama.
Dari penjelasan
tersebut, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa permulaan turunnya al-Qur’an,
adalah pada bulan Ramadhan, tetapi para ulama berbeda pendapat mengenai
tanggalnya, demikian pula tentang tanggal lailatul qadr.
Karena itulah para ulama
menganjurkan untuk berusaha mencari lailatul qadr mulai permulaan bulan
Ramadhan hingga akhir bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar